Rabu, 31 Oktober 2012

Penyakit flu burung

PENDAHULUAN
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas di konfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi.
Di Indonesia pada bulan Januari 2004 di laporkan adanya kasus kematian ayam ternak yang luar biasa (terutama di Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat). Awalnya kematian tersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza (AI)). Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung di 10 provinsi di Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa Barat (1.541.427 ekor). Pada bulan Juli 2005, penyakit flu burung telah merenggut tiga orang nyawa warga Tangerang Banten, Hal ini didasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes Jakarta dan laboratorium rujukan WHO di Hongkong. Melihat kenyataan ini seyogyanya masyarakat mewaspadai adanya penyakit flu burung, namun tidak perlu sampai timbul kepanikan.


PENYEBAB FLU BURUNG
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N), kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.
 Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N9. Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 220C dan lebih dari 30 hari pada 00C. Virus akan mati pada pemanasan 600C selama 30 menit atau 560C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine.


GEJALA YANG TIMBUL
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.

  1. Gejala pada unggas : 
    • Jengger berwarna biru
    • Borok dikaki
    • Kematian mendadak
  2. Gejala pada manusia :
    • Demam (suhu badan diatas 38 drajat C)
    • Batuk dan nyeri tenggorokan
    • Radang saluran pernapasan atas
    • Pneumonia
    • Infeksi mata
    • Nyeri otot
Masa Inkubasi
  • Pada Unggas : 1 minggu
  • Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari .

 PENULARAN VIRUS FLU BURUNG
Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas ke manusia, Penyakit ini dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung.
Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Sampai saat ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa virus flu burung dapat menular dari manusia ke manusia dan menular melalui makanan. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.


PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG
  1. Pada Unggas:
    • Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
    • Vaksinasi pada unggas yang sehat
  2. Pada Manusia :
    1. Kelompok berisiko tinggi ( pekerja peternakan dan pedagang)
      • Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
      • Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinsfeksi flu burung.
      • Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).
      • Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.
      • Membersihkan kotoran unggas setiap hari
      • Imunisasi.
    2. Masyarakat umum
      • Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :
        1. Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)
        2. Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu ± 640C selama 4,5 menit.

PENGOBATAN
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah:
  1. Oksigenasi bila terdapat sesak napas.
  2. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).
  3. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.
  4. Amantadin diberikan pada awal infeksi , sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

 KESIMPULAN
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis. Penyakit flu burung dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung.
Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.                                                                                                                                                               Untuk mencegah penyakit flu burung pada unggas yang sehat sebaiknya diberi vaksin sedangkan unggas yang telah terinfeksi flu burung sebaiknya harus dimusnahkan. Sedang untuk manusia cuci tangan hingga bersih setelah memegang unggas, sebaiknya menggunakan alat pelindung diri (masker dan sarung tangan) saat ada kontak dengan unggas, jika ingin mengkonsumsi daging aya masaklah sampai benar-benar matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar